Rabu, 25 Maret 2015

Judulnya Kesunyian

Kesunyian.

Kumenulis dalam kesunyian. Kesunyian tapi terdengar obrolan insan. Kesunyian tapi banyak gerak gerik tarian. 
Tapi isinya hanya untuk menyindirmu. Ketika mereka lihai dalam berbicara, ketika mereka cepat dalam bertindak, dan itu hanya untuk memojokkanmu.

Sepi..hening..sunyi..
Kala aku menyukai nya, khayalan terbaik ada ppadanya. Namun, dia menyangkalnya. Dia anggap aku hanya itu bukan ini. Aku ingin ini bukan itu! Mengapa kau tak adil? Mengapa kau beri dia bunga tapi tatap matamu padaku. Pedih! Hanya pedih dalam sunyi.
Andai aku seorang Putri di istana, akan kah kau berlaku seperti itu padaku?

Ombak berkejaran, detak jantung berdegup kencang. Mengapa kau menghampiriku tapi tatapan matamu padanya?
Dimana perasaanmu, saat kau melakukan tingkah yang sama.
Sulitkah bagi dirimu, melakukan apa yang ada di hatimu.
Tunjukkan pada dunia, Bahwa aku bukan dia yang di hatimu.
Pedih.. Sunyi.. Pedih dalam sunyi. 

Pernah? Pernahkah kau ada diposisi seperti ini?
Indah kan lah aku yang menyemangatimu tiap waktu. 

Maaf ingin kusampaikan sebelum kau menyadari bahwa ini untukmu.

Terdengar rintik hujan.
Akhir Maret 2015